dalam ajaran islam "Arrijalu qowamu alannisa", laki-laki itu pemimpin perempuan. Karena sebuah perikatan pernikahan maka timbul suatu hak dan kewajiban diantara keduanya. Peristiwa hukum akan menimbulkan hubungan hukum berupa hak dan kewajiban. Laki-laki mempunyai kewajiban menafkahi istrinya baik lahir maupun batin. Maka lelaki harus berupaya sedapat mungkin untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya agar si istri tidak tersiksa untu mencari nafkah. Karena dia punya kewajiban menafkahi istrinya. Sebab bagi saya laki-laki itu harus punya harga diri. Harus menjadi “lelaki”. Ini yang terutama dan sebaiknya demikian. (sumber : http://feryfaturohman.blogspot.com/2008_07_01_archive.html)
apa tanggung jawab seorang suami hanya sebatas dengan nafkah?
apa tanggung jawab besar seorang suami atau ayah pada keluarga?
saya memutuskan untuk menanyakan kebeberapa orang terlebih dahulu dan membaca baca beberapa artikel yang berkaitan dengan pembahasan ini sebelom akhirnya saya berencana untuk menulis ini di blog.
"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "
"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "
"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."
"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "
"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."
"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."
"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "
"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat." (mimpi seorang anak perempuan..oleh: yuanis tardi)
dan dari beberapa orang yang sempat aku tanya mereka menjawan tidak. "tidak semua tanggung jawab besar atau paling besar dimiliki oleh seorang suami atau ayah". dan sebagian lagi mengatakan setuju.
sultani: imbang, hanya beda dmn tanggung jawabnya. ayah lebih bijaksana atas idealisme rumah tangga dan ibu lebih kependidikan anak2 mereka
elita: setuju, karena sebagai kepala keluarga beliau harus menafkahi anak dan istrinya dan yang kedua karena beliau sebagai kepala keluarga harus bisa mengayomi keluarganya.
sana qnol: menurut guw, tanggung jawab ayah dan ibu sama2 besar.
dian: setuju, "idem"
dan beberapa lainnya mengatakan tidak setuju karena beberapa dari mereka sudah di tinggal oleh ayah mereka. dan lebih mengutamakan ibu karena telah mengurus mereka tanpa di bantu seorang suami. (ibu yang kuat)
kisah 1
seorang ayah dengan penuh kerutan di wajah yang mengartikan beberapa ulas perjuangan hidup yang telah beliau tempuh, rasa lelah berusaha di tutupi dengan senyuman. menghabiskan waktu hanya untuk merasakan rasa sakit. ia menghampiri istrinya yang masih sangat kuat dan terlihat muda.
"bu, maafin ayah. keberadaan ayah di sini seperti tidak ada untuk keluarga."
ibu menatap wajah ayah lekat sambil mengusap lembut kedua pipi ayah.
"ayah nggak bisa jadi suami yang bisa nafkahin kamu, ayah malah bikin kamu susah dan banting tulang. ayah percaya sama ibu. ibu bisa jadi kepala rumah tangga di sini"
kerapuhan seorang ayah membuatnya kehilangan tanggung jawab sebagai ayah. tapi apakah hilang lebel ayah pada laki2 itu? tidak. ia mengakui ketidak mampuannya dengan alasan. bukannya tidak bisa menafkahi karena kepentingan sendiri "foya2, bejudi dan lain sebagainya"...
kisah 2
sempet sedih membaca sms balesannya setelah aku mengirim sms tentang pembahasan ini. dia dengan tegas mengatakan ketidak setujuannya karena selama ini yang berkorban dalam hidupnya dan menjadi heronya adalah ibu. mengurusnya dengan sabar sejak ia masih berumur 1 bulan. "bener2 ibu yang amazing"
entahlah akibatnya apa ayahnya membiarkan ibunya mengurus anak sendirian dari masih umur 1 bulan sampai sekarang ini.
balesan smsnya "gak, karena w g punya bokap"
aku juga berfikiran sama, ayahku udah meninggal setahun yang lalu dan aku balas "sama"
"ya, tapi bokap w masih idup masih bisa makan, dll, tp w ngerasa...."
sms ituh g di lanjutin,,,deg, bikin ngerasa bersalah...
nah mungkin ituh bisa di sebut. "ibu yang bertanggung jawab besar" udah bisa didik anaknya sendirian selama 20tahun lebih sampe sekarang kuliah dan sehat. waw!
AMAZING...
jd kesimpulannya........ada yang mau ngasih kesimpulan?
father has bigger responsibility than mother
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
GUE

apa ajah d jepret
1/2 puzzle

sobat2 ku
this one or that one

ghita
gita dan benerannya

naiz
0 komentar:
Posting Komentar