Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

coffe break



#1
Persahabatan memang segalanya. Bahkan lebih banyak mendengarkan kata-kata sahabat di banding orang tua. Sedikit terlihat kurang baik tapi begitulah kedekatan seorang sahabat. Banyak yang bilang sahabat ya sahabat, cinta jangan di satukan dalam persahabatan karena bisa berakibat buru. Mungkin mereka yang mengatakan itu adalah mereka yang mengalami hal buruk tentang cinta dalam persahabatan. Coba kita bisa lihat dari dua kondisi yang berbeda, ternyata ada juga yang nyaman-nyaman ajah ngejalani cinta dalam persahabatan. “aufa!” panggil dion cowo yang berlali menghampiri aufa di kantin. Aufa cewek cuek yang serba acak-acakan ini memang di segani oleh kalangan teman-temannya. Aufa cuman punya satu teman dekat yaitu dion. Aufa ketus dan selalu bikin teman-teman sekitarnya marah dan nggak mau berteman dengannya. Ditambah lagi sikapnya yang cuek dan agak galak terutama pada kaum laki-laki, yang membuat dirinya tidak masuk dalam cewek yang di lirik cowo-cowok keren di kampus. Tapi kedekatannya dengan dion cukup mengangkat namanya. Karena dion adalah salah satu dari deretan cowo keren di antero kampus. Banyak para cewek gengster genit berdatangan pada aufa dan berpura-pura akrab dengannya hanya untuk mencari tahu apa sajah tentang dion. “berisik ajah nih kerjaannya!” timpal aufa sambil mencubil lengan dion. Cubit, jitak, mukul-mukul kecil adalah kebiasaan mereka setiap di awal pertemuan. Kedekatan mereka di awali saat UAS semester 2 yang mengharuskan dion satu kelompok dengan aufa. Awalnya ia ragu dan berpikir yang tidak-tidak tentang aufa “gila bisa-bisa bukannya tugas selesai malah badan w selesai bonyok di tonjokin reman kampus kaya dia” ujarnya saat itu saat mengetahui bahwa ia satu kelompok. Tapi kenyatannya lain, aufa tidak segalak dan seburuk yang dion kira. Ternyata benar “don’t look a book just from the cover”. Emenjak itulah mereka dekat sampai sekarang, kurang lebih udah 2 tahun berteman deket. Padahal banyak yang mengakui bahwa aufa manis dan cantik. Tapi dia kurang ditata di dukung dengan sikapnya yang acuh, sangar, jutek, dan terlihat tidak bersahabat membuat para laki-laki memikir ribuan kali untuk mendekatinya. “ya elaaaaaaaah kebiasaan deh. Kalo udah makan mie ayam paling gak bisa di ganggu” ledek dion sambil merebut jus jeruk milik aufa. ‘kebiasaan’ gumam aufa kesel melihat kebiasaan sahabatnya yang selalu menghabiskan jus jeruk milik aufa. “udah dong nyedotnya! Mentang-mentang w diemin malah ke-enakan” ujar aufa sambil menarik paksa gelas jus itu. “orang pelit kuburannya sempit lhoh” “siapa suruh mesen kuburan yang sempit?” ketusnya yang masih terus mengunyah mie ayam, dion hanya melengos sambil memukuli lengan aufa. “eh iya ada apa tadi sok histeris manggil w?” ia melahap lagi satu sendok mie ayam “muka lo ga usah mesam mesum deh, jijik w liatnya” “hmmm gini nih sahabat yang ga setiakawan. Temen lagi seneng malah di bilang menjijikan..huw payah” “iye-iye, jangan ileran gitu dong!! Hahahahahah, ada apa?” “gini lho, inget nggak cewe yang waktu itu pernah w taksir?” “…” aufa tak berkomentar. “fa, nyimak w kek!” “iye w nyimak” “coba tadi w ngomong apa?” “dengerin nih ‘begini lhoh, inget nggak lo, cewek yang waktu itu pernah w taksir?’ cewek penjaga toko buku deket kampus kan? Inget lah w. kan yang nyeplosi klo loe suka dy ituh kan w hahahahahahaha. Trus lo salting sampe kepentok pintu kaca toko kaset. Dari situ kita jadi gak pernah ke toko itu lagi…hahahahhahaha” “seneng deh lo ngebunuh karakter w..seneng?” “ye ngambek, ya udah cepet atuh cerita, ada apa dengan si cewe itu?” Dion diam sambil nhyengir-nyengir nggak jelas. Mungkin di otaknya sedang menggambarkan yang indah-indah dirinya dengan si cewe penjaga toko buku itu. Cewe itu bernama ami. Imut, cantik, dan baru kali itu aufa melihat dion jatuh cinta pada wanita “normal nih anak” ketusnya waktu itu saat aufa tau tentang isi hati dion pada ami. “ternyata fa, dia tuh anak adenya temen tante w” “tunggu! Anak temennya tante elo?” aufa mengambil kertas dan pensil dari dalam tasnya. Dion tidak mengerti dengan reaksi aufa yang berkesan bahwa cerita dion harus di catat. “anak adenya tante lo?” ulangnya sambil membuat skema silsilah keluarga. “ini anak nih, yang jadi anak si ami kan” ujarnya sambil menggambar kepala cewe “tante lo punya temen nih yah, nah teruuuus…” “Temen tante w punya ade. Nah anaknya ya si ami itu” lanjut dion geregetan dengan kelolaan aufa yang udah setadium akud. “ouh, trus apa inti dari cerita itu yang bikin lo senyum-senyum gak jelas dr tadi?” “kemaren ada acara arisan tante w dan temen-temennya. Dan temennya tante w bawa si ami ke arisan itu.” “arisannya di rumah lo?” “bukan, di rumah tante w lah, tapi w tau pas w liat poto-poto tante w di hape. Ternyata di antara tante-tante ada nyelip wanita cantik. W teliti-teliti, ituh ternyata ami fa AMIIIIIIIIIIIIIIIIIIII” ujarnya sambil mencubiti pipi aufa yang sedikit chubby. “w sama dy jodoh kali yah…udah hampir setahun gag ketemu, tapi di pertemukan lagi dengan cara yang unik” “unik? Unik dari mananya? Berlebihan ah lo” “rencananya, malam minggu ini w mau ke rumahnya” “berani lo? Biasanya juga grogi” “beranilah, dan w harus berani” Mungkin ami memang cinta pertamanya, karena aufa belom pernah mendengan dion menceritakan tentang cewek yang ia taksir ataupun mantan-mantan dion. Cewek yang selalu dion ceritakan hanya 2 yaitu ibu dan adik kesayangannya. “emang lo tahu rumahnya ami dimana? Ngobrol ajah belom pernah” “yeeeeeeeeeeee jangan salah, w udah dapet informasi akurat dari tante w. dy ngasih tau alamatnya lengkap dengan Rt Rw nya.” “ouh” responnya datar. “ah gitu dowang responya…seneng kek, apalah gitu” “jingkrak-jingkrakan? Trus mukulin lo sampe babakbelur?” “y enggak segitunya lah beibh” Beibh adalah panggilan kesayangan mereka. Terkesan berlebihan seperti sepasang kekasih tapi mereka sudah terbiasa. Panggilan itu buat mereka adalah bukti mereka saling sayang. Bukan buat mereka sih tapi ini pendapat dion. “iya iya, w seneng kalo loe seneng” ujar aufa tapi hatinya agak merasa berat hati untuk ungkapi statemen ‘w bakal seneng kalo loe seneng’ agak gimana gitu, terasa kurang ikhlas, Entahlah. “eh malem minggu w sendirian dnk?” “heheh iya deh w absen sama lo yah. W mau ketemu istri muda” “sialan lo w jadi istri tua. Jadi istri lo juga ogah w” “hmmm dalem hati mah lo suka kan ama w? ngaku?” ejek dion sambil menyipratinya dengan jus jeruk dari ujung sedotan. “najeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeees” ujarnya sambil mengejar dion yang lari duluan menuju kelas. “DIOOOOOOOOOOOON awas lo yah” Becandaan mereka, keakraban mereka dan smua yang mereka berdua lakuin kadang membuat para cewe di kampus iri. Iri karena mereka tidak bisa sedekat dan seakrab aufa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

GUE

GUE
apa ajah d jepret

1/2 puzzle

1/2 puzzle
sobat2 ku

this one or that one

this one or that one
ghita

gita dan benerannya

gita dan benerannya
naiz